Jumat, 30 September 2011

mesOpotamia

Sejarah Mesopotamia

Sejarah Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria membangun beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran seorang tokoh imperialistik dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia, bangsa Akkadia, dipimpin Sargon Agung, ternya melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan penaklukan kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad berakulturasi, sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur tangan Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa Gutti, bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di "tanah antara dua sungai" itu.

KIsah Peradaban Mesopotamia

 Mesopotamia (mesos : tengah, potamos : sungai) adalah sebuah daerah yang terletak di antara dua sungai besar, yaitu Sungai Eufrat (2.815 km) dan Sungai Tigris (2.045 km). Kawasan ini merupakan daerah pertanian yang sangat subur, membentang dari Laut Tengah sampai TEluk Persia. Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan "daerah subur bulan sabit" atau dalam bahasa inggris nya "the fertile crescent", karena bentuk daerahnya menyerupai bulan sabit.
 
Daerah ini sangat strategis untuk perdagangan karena menghubungkan jalur perdagangan antara Asia Selatan dengan Turki, Armenia, dan dari Laut Tengah dengan Asia Timur. Mesopotamia sekarang termasuk negara Irak, Iran, dan Suriah. Secara geografis kawasan Mesopotamia merupakan kawasan yang sangat terbuka, sehingga Mesopotamia tidak memiliki perlindungan alam yang baik. Kondisi ini menyebabkan banyaknya bangsa asing silih berganti menguasai daerah ini.

Sistem Pemerintahan
A. Bangsa Sumeria (3.500 - 2.300 tahun SM) 
Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami kawasan Mesopotamia. sehingga bangsa Sumeria pantas disebut sebagai penduduk asli Mesopotamia. Bangsa Sumeria datang dari wilayah Asia kecil sekitar tahun 3.500 tahun SM. Pada awalnya, bangsa Sumeria mengolah lahan pertanian yang subur sebagai mata pencahariannya. Lama kelamaan, bangsa Sumeria dapat membangun sistem pengairan untuk menanggulangi banjir dan menyalurkan air ke lahan-lahan pertanian, seperti sistem irigasi dan kanal. Dengan hasil pertanian yang melimpah, bangsa Sumeria sekitar tahun 3.000 tahun SM membangun 12 kota-kota besar, di antaranya kota Ur, Uruk, Lagash dan Nippur.


Gambar puing-puing Kota Nippur


  Pada awalnya, kota-kota tersebut merupakan kota-kota yang berdiri sendiri, sehingga disebut negara kota. Kemudian terjadilah peperangan di antara kota-kota tersebut dan yang kalah akan menjadi bawahan kota yang menang yang lama kelamaan memunculkan sistem pemerintahan kerajaan. Bangsa Sumeria mencapai mansa kejayaannya saat dipimpin oleh Raja Ur-Nammu. NAmun, sekitar tahun 2.300 tahun SM bangsa Sumeria dapat ditaklukkan oleh bangsa Akkadia di bawah pimpinan Raja Sargon.

B. Babylonia Lama (1.720 - 1.350 tahun SM)
  Imperium Sargon pada tahun 1.720 SM dapat dikalahkan oleh bangsa Amorit yang termasuk rumpun Semit dari Jazirah Arab (sekarang Syiria). Bangsa Amorit ini kemudian mendirikan ibukota baru di Babylon, sehingga periode ini dikenal dengan nama Babylonia. Raja yang terkenal dan sangat berperan dalam perkembangan peradaban Babylonia adalah Raja Hammurabi. Sumbangan terbesar Raja Hammurabi terhadap peradaban dunia adalah Undang-Undang Hammurabi atau Kode Hukum Hammurabi.

C. Assyria (1.350 - 627 tahun SM)
  Bangsa Assyria yang tinggal di hulu sungai Eufrat dan sunga Tigris dapat mengalahkan kekuasaan bangsa Amorit atau Babylonia di bawah pimpinan Ashurballit pada tahun 1.350 SM. Muncullah kerajaan baru, yaitu kerajaan Assyria dengan ibu kota Nineveh. Bangsa Assyria adalah bangsa militer yang memerintah dengan menyebarkan rasa takut dengan melakukan kekejaman-kekejaman terhadap lawan-lawannya. Dengan keunggulan persenjataan, bangsa Assyria dapat menguasai seluruh Mesopotamia dan Mesir. Pada masa Assyria di bawah Raja Ashurbaniphal II, dibangun perpustakaan tertua di dunia yang mampu menampung 22.000 tablet yang berisi informasi-informasi di berbagai bidang kehidupan bangsa Mesopotamia.

Gambar ilustrasi Kota Nineveh


D. Babylonia Baru (605 - 550 tahun SM)
  Pada tahun 627 SM, bangsa Khaldea dapat melepaskan diri dari kekuasaan bangsa Assyria dan membentuk imperium Babylonia baru karena masih beribu kota di Babylon. Peradaban Babylonia baru ini sebetulnya melanjutkan peradaban-peradaban sebelumnya terutama peradaban Babylonia lama. Imperium ini mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Raja Nebukadnezar II. Imperium ini berakhir pada tahun 530 SM, akibat dikalahkan oleh bangsa Persia yang mendapat bantuan dari bangsa Media.

E. Persia (525 - 331 tahun SM)
  Setelah imperium Babylonia baru dapat dikalahkan oleh bangsa Persia dan bangsa Media dari Indo-German, muncullah imperium baru dibawah kekuasaan bangsa Persia. Raja pertama imperium Persia adalah Cyrus dan raja terakhirnya adalah Xerxes. Imperium Persia memperoleh puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Raja Darius. Daerah kekuasaannya membentang dari Mesopotamia, Mesir, sampai ke Sungai Indus. NAmun sejak terjadinya peperangan dengan Yunani, Persia mengalami kemunduran. Akhirnya Persia dapat ditaklukkan oleh Raja Alexander agung pada tahun 331 SM.



Sistem Kepercayaan
  Bangsa Sumeria percaya bahwa banjir yang ditimbulkan Sungai Eufrat dan Tigris dapat menghancurkan kota kota yang mereka bangun. Untuk itu, bangsa Sumeria membangun kuil-kuil yang megah dan indah di kota-kota mereka agar dewa menyukai mereka. Kuil-kuil tersebut mereka bangun sangat tinggi karena mereka percaya, semakin tinggi kuil semakin dekat mereka dengan dewa. Tinggi kuil-kuil tersebut mencapai 88 meter. Kuil tersebut mereka namakan Ziggurat.

Gambar puing ziggurat di Irak


  Bangsa Sumeria menyembah banyak dewa, di antaranya Dewa Enlil sebagai dewa bumi dan sekaligus sebagai dewa tertnggi yang menguasai alam semesta, Dewa Enki sebagai dewa air, Dewa An sebagai dewa langit, dan Dewa Samash sebagai dewa matahari.
 
  Bagi bangsa Amorit atau Babylonia, mereka percaya dewa tertinggi adalah Dewa Samash, atau lebih dikenal dengan nama Dewa Marduk. Bagi bangsa Assyria, dewa tertinggi adalah Dewa Ashur. Lain lagi dengan bangsa  Persia yang cenderung percaya pada satu dewa. Seorang guru besar bernama Zarathustra atau Zoroaster pada abad ke 7 SM mengajarkan bahwa dunia ini ada dua kekuatan yang saling bertentangan. Yakni kekuatan baik dan jahat. Kekuatan yang baik disebut Ahura Mazda dan kekuatan yang jahat disebut Ahriman. Ajaran ini berkembang pada tahun 660 - 583 tahun SM ketika dianut oleh Raja Vihtaspa, ayah dari Raja Darius. Ajaran Zoroaster ini juga memiliki kitab suci yang mereka sebut Avesta.
 
Salah satu warisan peradaban Mesopotamia Kuno yang amat bernilai bagi umat manusia adalah kumpulan hukum yang biasa disebut Codex Hammurabi. Kumpulan hukum yang berbentuk balok batu hitam itu ditemukan di Susa tahun 1901 dalam suatu ekspedisi yang dilakukan arkeolog Perancis di bawah pimpinan M de Morgan. Pada bagian atas balok, yang kini ada di Museum Louvre, Paris, ada relief yang menggambarkan Raja Hammurabi dari Babilonia Kuno (1728-1686 SM) sedang menerima hukum dari Dewa Shamash, dewa Matahari yang juga menjadi dewa pelindung keadilan.

Perbandingan dengan kumpulan hukum yang ada dalam kitab Keluaran 21-23 menunjukkan adanya kesejajaran yang dekat. Adanya ketergantungan antara kedua kumpulan hukum itu tidak bisa ditentukan dengan pasti, tetapi pengaruh tidak langsung rasanya merupakan sesuatu yang amat masuk akal.
Codex Hammurabi, yang terdiri dari 282 pasal ditambah Prolog dan Epilog, tidak saja berpengaruh pada kumpulan hukum yang ada dalam Alkitab, tetapi juga pada sistem hukum pada periode selanjutnya. Yang menarik dan mungkin membuat kita (seharusnya) tertunduk malu adalah, kumpulan hukum itu juga mengingatkan kita bahwa sejak abad 18 SM, di Mesopotamia sudah ada seorang pemimpin besar yang sungguh-sungguh mempunyai kesadaran bahwa manusia harus diperlakukan secara adil sebagai manusia.


 
 
 

Pohon tree of life

Pohon tree of life adalah Spesies tumbuhan yang dapat berumur hingga 1500 tahun dan mampu menyimpan air sebanyak 300 liter pada musim hujan dan total 120.000 liter (31.700 galon) air secara keseluruhan. Pohon ini dikeramatkan di daerah asalnya karena mengingatkan penduduk tentang nenek moyangnya.
Pohon tree of  life  berasal dari Madagaskar, Afrika dan Australia.  Pohon yang berhabitat digurun ini dapat tumbuh antara 25-47 meter dan berdiameter 15Pohon tree of  life adalah sebuah pohon yang berasal dari Madagaskar, Afrika dan Australia.  Pohon yang berhabitat digurun ini dapat tumbuh antara 25-47 meter dan berdiameter 15

Pohon ini sangat berguna bagi makhluk hidup yang ada disekitarnya, batangnya bisa mengeluarkan air jika lubangi atau dikelet, buahnya mengandung vitamin C yang lebih banyak dari jeruk dan daunnya bisa diolah sebagai sayuran. Oleh warga asli Afrika pohon ini biasa digunakan untuk tempat pemakaman dan sebagai tempat berteduh, lubang-lubang yang terdapat dibatang pohon digunakan sebagai tempat penyimpanan biji-bijian.
                                                              
                                  
 

                                                                  
 
Keunikan pohon ini ternyata tidak berhenti hanya disini saja, namun seringkali pohon ini dijadikan tempat persembunyian bagi para pemburu karena pohon ini biasanya memiliki rongga/ruang kosong di tengah-tengah batangnya dengan diameter lebih dari 6-10 meter (kurang lebih selebar ruangan kamar). 

Pohon Kehidupan yang berada di Bahrain ini merupakan pohon yang sangat penyendiri dan hidup ditengah-tengah gurun yang kering. Akarnya yang panjang mungkin saja menemukan sumber air bawah tanah, namun tetap saja sangat ajaib melihat organisme hijau tumbuh di gurun yang luas dan kering.